BWSS V Kerjakan Proyek Batang Sumpur Pasaman

Pasaman – Pengerjaan normalisasi atau pengendalian banjir Batang Sumpur di Nagari Jambak, Kecamatan Lubuk Sikaping terus digenjot. Ditargetkan rampung Desember 2021 mendatang.

Bupati Pasaman, Benny Utama mengharapkan proyek pembangunan senilai Rp12,3 miliar bisa selesai tepat waktu. Anggaran belasan miliar itu bersumber dari Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

banner 325x300

“Kita minta rekanan juga bekerja serius, diharapkan selesai tepat waktu. Mengingat normalisasi Batang Sumpur itu sangat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Benny kepada Kabarin.co, di Pasaman.

Seperti diketahui, debit air Batang Sumpur sering meluap saat cuaca ekstrem. Selain itu, Batang Sumpur juga sangat dekat dengan pemukiman warga. Jika terjadi banjir, akan mengancam keselamatan jiwa termasuk lahan pertanian setempat.

Tidak hanya sebatas pengerjaan Batang Sumpur, Bupati Benny Utama juga selalu mengimbau, agar seluruh proyek-proyek yang bersumber dari APBD maupun APBN di Kabupaten Pasaman bisa dikerjakan secara maksimal.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai I, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera, Satriawan menjelaskan, sejauh ini, proses pekerjaan yang dilakukan rekanan tidak menemui kendala. Selaku PPK, ia berharap pekerjaan itu selesai 100 persen bobotnya di akhir November mendatang.

“Target ini sudah dibicarakan. Rekanan koorperatif dan bersedia menambah alat kerja dan kelompok kerja untuk mengejar estimasi waktu yang kami harapkan,” ujar Satriawan ketika meninjau pengerjaan pengendalian banjir itu.

Sementara itu, Direktur Cabang PT. Bunda, Itwantri Daulay, selaku rekanan, Minggu (24/10) mengatakan, hingga saat ini semua pekerjaan yang dilakukan berjalan aman, lancar dan tidak ada kendala apapun.

Itwantri mengaku, proyek yang dikerjakan dalam waktu 270 hari kelender atau hingga Desember nanti sudah menyentuh bobot sekitar 49 persen lebih. Namun akhir-akhir ini kondisi cuaca menjadi tantangan dalam menyelesaikan proyek tersebut.

“Kalau dalam ketersediaan material kerja dan pekerja di lapangan tidak ada kendala. Hanya saja, dalam pelaksanaannya, cuaca menjadi tantangan tersendiri bagi kami rekanan dalam menyelesaikan proyek ini tepat waktu,” kata Itwantri.

Itwantri merinci dalam proses pekerjaan, bangunan pengendalian Batang Sumpur ini, dikerjakan oleh lima kelompok kerja yang bekerja di bidangnya masing-masing. Mulai dari perangkaian besi, pemasangan batu, hingga tenaga khusus pengecoran dan alat berat.

“Dalam pekan ini, kita bakal menambah sedikitnya tiga kelompok kerja lagi. Biar bobot kualitas dan kwantitas proyek yang kita realisasikan di lapangan tercapai dan terjaga. Ini sesuai arahan PPK dan pengawas,” sebut Itwantri.

Dijelaskannya, proyek pengendalian Batang Sumpur ini sepanjang 1600 meter. Bentuk pendaman bibir kiri dan kanan sungai masing-masing 800 meter. Jika telah rampung, manfaatnya sangat besar bagi penduduk di Nagari Jambak yang mayoritas hidup sebagai petani.

Misalnya, bakal banyak sawah yang tersuplai dan terjaga airnya. Bukan hanya itu, proyek ini juga membuka peluang kerja bagi penduduk lokal. Setidaknya, selama proyek ini berjalan bisa menambah pendapatan bagi masyarakat setempat.

“Perihal manfaat, ini sangat besar. Apalagi, rata-rata penduduk Nagari Jambak petani. Kami mengerjakan proyek ini sampai ke anak-anak sungai yang telah tertuang dalam kontrak kerja,” terangnya.

Terhadap pekerjaan itu, Taslim Dt Rangkayo Basa, seorang Ninik mamak Jambak sangat mendukung penuh kegiatan pekerjaan proyek itu. Selain akan mencegah terjadinya bencana banjir, juga sangat bermanfaatnya bagi masyarakat khususnya para petani ke depannya. (*)

banner 325x300