Indeks
Ekobis  

Sumatera Barat Menatap Usaha Tambak Udang, Tingkatkan Perekonomian Daerah

Lampung – Potensi tambak udang Sumatera Barat ada lebih kurang sejauh 2.312,21 km garis pantai di 7 kabupaten kota, Pesisir Selatan, Kota Padang, Padang Pariaman, Kota Pariaman, Agam, Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai. Melihat potensi ini saatnya Sumbar meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dengan menatap produksi tambak udang modern dengan mentaati aturan, prinsip kesejahteraan meningkat, lingkungan alam terjaga.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat dalam Kunjungan Kerja melihat Tambak Udang Modern peduli lingkungan seluas 60 Ha di Kabupaten Tanggamus – Provinsi Lampung, Sabtu (12/6/2021)

Hadir dalam kesepatan tersebut Kadis Perikanan Kabupaten Tanggamus, pimpinan tambak udang modern Merry Warti, Pimpinan Produksi Pakan Gold Coin Feed, Ka DLH, Kadis Perikanan, Ka Balitbang, Ka DPM PTSP, Kadis PUPR, Kabiro Pembangunan, Biro Adpim Setdaprov Sumbar,

Gubernur Sumbar katakan, kapanpun segala usaha untuk ketersediaan pangan akan selalu mendapat tempat dalam pasar dunia. Menurut Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) udang merupakan salah satu jenis ketersediaan pangan, pasarnya amat terbuka baik lokal, nasional dan internasional dan Sumbar memiliki potensi besar untuk itu.

“Potensi usaha budidaya tambak udang di Sumbar cukup besar, dan kedepan dalam usaha ini mesti ada aturan yang jelas mulai dari nagari, kabupaten /kota dan provinsi karena setiap orang amat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan laut. Jangan ada usaha tambak udang yang membuang limbah sembarang ke laut yang berdampak pencemaran dan mesti usaha tambak memperhatikan soal ramah lingkungan,” harap Mahyeldi.

Ia juga katakan saat ini, potensi usaha tambak udang amat baik namun untuk memajukan semua itu kita butuh investasi dan diharapkan para perantau seperti buk Merry (petambak modern Lampung) ini dapat ikut serta memajukan kampung halaman.

“Melalui dinas terkait kita akan rapatkan dengan 7 bupati dan walikota di Sumbar dalam melihat potensi dan peluang tambak udang ini. Mesti ada kajian pemetaan yang kongkrit soal tata ruang yang jelas disetiap daerah, sehingga akan membuka minat agar investasi lebih terjamin, lingkungan terjaga, perekonomian daerah maju dan kesejahteraan masyarakat meningkat seperti yang kita lihat di tambak udang modern Tanggamus Lampung Selatan ini,” ungkap Mahyeldi tersenyum.

Petambak udang Lampung Merry Warti dalam kesempatan itu juga menyampaikan, usaha tambak udangnya telah dimulai pada usia masih muda dengam diawali 6 kolam. Dan saat ini telah berkembang baik dengan produkasi semakin meningkat tetap memperhatikan menerapkan aturan termasuk dalam menjaga dampak lingkungan.

“Usaha tambak udang ini telah menginspirasi dirinya ikut berkontribusi memajukan pembangunan daerah baikan menjaga kelestarian lingkungan juga memperhatian kesejahteraan masyarakat sekitarnya secara umum. Dengan taat aturan hasil tambak udangnya cukup menjadi perhatian banyak kalangan dan kualitas yang dihasilkan semakin baik”ujarnya.

Merry juga katakan, potensi usaha tambak udang di Sumbar tentunya sangat menjanjikan, namun diharapkan pemerintah daerah setempat secepatnya menyiap segala sarana pendukung usaha tersebut dengan aturan yang jelas dan menyiapkan sistem pasar yang tumbuh baik.

“Saat ini kondisi usaha tambak udang di Sumbar biaya produksinya masih tinggi dengan harga relatif masih rendah. Hal ini karena penyediaan pakan dan pasar yang masih didatangkan diluar Sumbar dan di Sumbar belum ada pengelola pasar usaha tambak udang yang memiliki akses langsung,” ungkapnya.

Sebelumnya terkait budidaya tambak udang, Gubernur Lampung Arinal mengatakan bahwa ekspor produk perikanan Provinsi Lampung pada Tahun 2020 sebesar 17.487,8 ton atau senilai 2,305 triliun. Dimana 85,26% dari komoditas ekspor tersebut adalah udang. (*)

Exit mobile version