Indeks

Rawan Kecelakaan, BTP Sumbagbar Bangun Pos dan Pintu Perlintasan di Simpang Anak Aia

Padang -Salah satu titik perlintasan yang dinilai rawan kecelakaan kereta api di Simpang Anak aia bakal dipasang pos petugas dan portal perlintasan kereta api (KA) oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Sumatera Bagian Barat (Sumbagbar).

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Barat Suranto menuturkan, pembangunan palang pintu perlintasan akan rampung dalam akhir bulan ini.

“Insya Allah untuk mesin bos portal akan segera datang. Diperkirakan sampai dalam minggu ini. Mudah-mudahan pos telah beroperasi dalam akhir bulan ini, ” kata Suranto via pesan WhatsApp, Selasa (8/5).

Dia menambahkan, keselamatan perjalanan KA dan pengendara kendaraan lebih baik lagi, jika pos sudah selesai dan portal sudah bisa beroperasi.

“Sama diketahui daerah ini cukup rawan terjadi laka KA. Dibangunnya portal ini dapat menghindari tidak terjadi kecelakaan lagi. Kami berharap pengguna jalan senantiasa memperhatikan keselamatan dan berhati-hati ketika melintas jalur KA. Jangan melewati apabila plang/ portal telah ditutup,” sebutnya.

Salah satu pengendara jalan Ridho (32), menyambut baik dibangunnya pos dan portal perlintasan di simpang anak air. “Seharusnya memang ada portal dan pos petugas. Apalagi jalur ini saat ini sangat ramai usai telah berperasinya terminal anak air.” kata pegawai swasta ini.

Disisi lain, Rian (34) Warga Koto Tangah lainnya mengatakan, tidak disitu saja sebaiknya portal dan pos dipasang, Pemko Padang harus berusaha memperlebar jalan atau akses masuk jalan masuk dari simpang anak air yang saat ini masih sempit.

“Apalagi, jalan masih sempit dan akan masuk bus -bus dengan bobot besar nantinya ke Terminal Anak Air. Ini harus menjadi perhatian serius untuk keselamatan masyarakat,” tukasnya.

Hal tersebut juga diungkapkan salah satu pengemudi Trans Padang Yossi. Ia mengatakan, pos petugas dan portal perlintasan KA sangat urgen dan dibutuhkan sekali di simpang anak air.

“Memang harus dibangun pos petugas disana dan ada petugas disana, karena sangat rawan terjadinya kecelakaan. Kami saja melintas disana untuk kehati-hatian dan keselamatan penumpang. Diterapkan dari kantor mewajibkan pramugara harus turun melihat kereta api kiri dan kanan.” katanya.

Ia berharap, apabila telah dibangun pintu perlintasan dan pos petugas disana, Pramugara tidak perlu turun dari bus.

“Jika Pramugara turun bisa juga berbahaya terhadap pramugara tersebut, karena bisa terjatuh maupun diserempet mobil yang sedang melintas,”tandasnya.(kld)

Exit mobile version