Padang, jembataninformasi.com – Polresta Padang sudah mulai memproses laporan salah seorang masyarakat Kota Padang, Dr Suharizal SH, MH, CMED, CLA , terkait dugaan rekayasa pencurian Klinik Athena yang dimiliki Dokter Richard Lee.
Rekayasa pencurian itu terjadi beberapa hari sebelum grand opening klinik tersebut. Seorang office boy disuruh melakukan pencurian demi konten, lalu diviralkan, termasuk oleh dokter Richard Lee.
Kasus pencurian klinik kecantikan di Jalan Ratulangi Padang itu viral dan heboh di media sosial serta memunculkan beragam tanggapan dari berbagai lapisan masyarakat.
Suharizal kepada sejumlah wartawan mengapreasiasi Polresta Padang , karena telah sigap dan tepat membongkar kasus yang membuat malu wajah Kota Padang.
Sehingga dikhawatirkan terbentuk stigma negatif bagi masyarakat luar, bahwa Kota Padang sudah tak aman lagi. Padahal Ranah Kota Bingkuang selama ini aman dan tentram, serta ramah untuk berinvestasi
“Kota Padang sudah kondusif. Namun akibat dari kejadian ini yang viral di medsos dan diakses oleh masyarakat seantero nusantara, membuat masyarakat menjadi skeptis. Sudah tepat Polresta Padang memproses kasus ini dengan cepat dan dibuka secara terang benderang,” jelas pria yang juga praktisi hukum ternama di Ranah Minang.
Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Dedy Adriasyah Putra mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan beberapa hari dipastikan bahwa video itu settingan belaka atau rekayasa.
“Begini awal mulanya, Beredar video viral terkait adanya dugaan perampokan yg terjadi di sebuah klinik kecantikan Athena, yang di posting oleh dr RICHARD LEE di akun akun instagram @padanginfo_id.
“Merespon hal tersebut 10 menit setelah berita viral tim Klewang mendatangi TKP dan didapati klinik tutup, Tim melakukan penyelidikan lalu kemudian angota opsnal Briptu Jerry mencoba menghubungi nomor yang tertera di klinik yaitu nomor GM dari klinik tersebut.
“Tim klewang menanyakan tentang kejadian di klinik athena tersebut , namun jawaban dari GM klinik tersebut mengatakan “ kita sudah bersepakat berdamai dengan pelaku pak, yang mana pelaku juga merupakan salah satu pasien kita juga, setelah video tersebut viral pelaku beritikat baik dan menghubungi kita untuk berdamai “kata Kasat Reskrim menirukan bicara GM Ahtena tersebut.
“Setelah mendapati pernyataan dari GM tersebut, anggota klewang menanyakan siapa nama pelakunya namun GM tersebut enggan memberi tahukan nama pelaku tersebut,”ungkapnya.
Tim kemudian menaruh curiga, apalagi saat GM nya bilang pelaku mau berdamai karna melihat video viral padahal video itu baru di upload 10 menit.
“Kemudian tim klewang melakukan penyelidikan dan sesaat kemudian sekira pukul 21.30 tim klewang berhasil mengamankan terduga pelaku bernama Kemdi,”ungkapnya.
Kemudian Dari hasil interogasi kepada pelaku didapati bahwa pelaku sengaja diperintahkan oleh Dr FIFI dan GM Athena sendiri untuk pura-pura melakukan pencurian di klinik dengan alasan hanya buat konten saja.
“Jadi kita pastikan bahwa video yang tersebar adalah gimmick, kita masih melakukan pendalaman, kasus ini akan terus kita lakukan penyelidikan, dalam waktu dekat akan kita panggil pihak dari Klinik Athena,”ujarnya.
Berbagai Kalangan Protes Keras
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Sumatera Barat (Sumbar), menggelar aksi unjuk rasa di klinik kecantikan milik dokter Richard Lee, Athena Padang, Senin sore (6/5/2024).
Dalam aksinya, mahasiswa membawa sejumlah spanduk wajah Richard Lee dengan tulisan ‘tangkap penyebar hoax. Anda sudah rusak citra Padang. Anda tak layak berbisnis di Padang!!’. Selain itu juga ada spanduk agar izin Athena Padang dicabut.
Koordinator aksi Rasyid Alhafizh mengatakan, sebagai pemuda Sumatera Barat, khususnya mahasiswa merasa ini sebuah hal yang sangat problematik. Seakan-akan Kota Padang sarang kejahatan dan kriminalitas.
Rasyid menyebutkan, mahasiswa meminta kasus rekayasa pencurian ini dapat diselesaikan secara cepat dan tuntas. Selain itu, Richard Lee agar melakukan permohonan maaf secara terbuka.
Malahan permohonan maaf itu tidak dilakukan manajemen Athena Padang. Malah seorang perempuan staff di klinik itu menyuruh mahasiswa pulang.
“Saya ucapkan terima kasih semuanya sudah datang ke sini. Untuk setiap video yang beredar itu, saya tidak ada mau konfirmasi apapun. Saya akan menampung semua yang kalian mau di sini, ya. Saya harap tidak ada anarkis di sini, kalian boleh pulang sekarang. Terima kasih,” kata staf itu yang langsung bergegas masuk ke dalam klinik.
Ditempat terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang Padang Syafrial Kani memberikan respons terhadap insiden pencurian yang terjadi di Klinik Athena di Kota Padang Padang.
Syafrial Kani menekankan bahwa tindakan semacam itu merugikan kota Padang dan menyerukan agar Walikota bertindak tegas terhadap persoalan tersebut.
Menurut Syafrial Kani, tindakan tersebut melanggar etika dan moral di ranah Minang. Ia menyoroti bahwa investor yang berinvestasi di kota Padang harus mematuhi standar etika dan moral, karena tindakan semacam itu berpotensi masuk ke dalam ranah pidana.
“Bagi kami DPRD Kota Padang Padang, kalau itu merugikan terhadap Kota Padang, Walikota harus jeli dan tegas dalam menyikapi persoalan tersebut,” kata Syafrial Kani dikutip laman Tribunnews.
DPRD Kota Padang Padang menekankan perlunya tindakan tegas dari pemerintah, seperti pencabutan izin. Mereka menekankan bahwa tindakan tegas tersebut adalah bentuk kepastian hukum yang harus diwujudkan dalam menangani masalah tersebut.
Syafrial Kani juga mengingatkan para investor bahwa Padang adalah milik bersama, dan mereka yang ingin berinvestasi di kota tersebut harus memahami dan mematuhi standar etika dan moral yang ditekankan di ranah Minang.
Melalui telepon seluler, Ketua LKAAM Sumbar Dr Fauzi Bahar juga menyampaikan apresiasi terhadap Polresta Padang, karena cepat tanggap atas laporan dari masyarakat, terkait dengan rekayasa kasus pencurian Klinik Athena yang dimiliki oleh Richard Lee
Jangan sampai tercipta image bahwa Kota Padang tidak aman terhadap investor , karena kasus pencurian di Toko Kecantikan Athena sudah viral di media sosial.
“Silahkan melakukan promosi dengan cara apapun. Tapi bukan begitu caranya. Bisa besar dampaknya jika kasus ini dibiarkan. Oleh karena itu, kita minta Polresta Padang untuk mengungkap kasus hingga tuntas,” pungkasnya. (Kld)