Indeks
Ekobis  

Jadikan Gerakan Sedekah Rp 2 ribu Menjadi Wakaf Produktif Demi Umat Terlepas dari Rentenir

Padang – Keprihatinan Ketua DPRD Padang Syafrial Kani,dengan maraknya sistem rentenir yang melilit masyarakat maupun pedagang usaha kecil dan menengah ( UMKM) di Kota Padang, dilawan dengan beragam cara dan solusi untuk membunuh parktik sistem ribawi ini.

Hal tersebut diungkapkan Syafrial Kani ketika menyambangi Musholla Surau Patai di Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Sabtu (6/5) dalam rangka memenuhi undangan masyarakat dalam kegiatan Halal’Bihalal.

Syafrial Kani menuturkan, solusi masalah riba harus dituntaskan oleh umat dan menjadi tanggung jawab bersama.

“Seperti firman Allah SWT memusnahkan riba dan menyuburkan shadaqah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. al-Baqarah: 276). Maka dari itu, kita akan canangkan gerakan sedekah dua ribu rupiah tiap keluarga setiap hari,”sebutnya.

Ia mengira, wakaf 2000 ini dimulai dari hal yang kecil secara bersama-sama. Akan dicanangkan di tiap kelurahan maupun lingkup perumahan di Kota Padang. Pastinya gerakan dua ribu rupiah ini akan menjadi wakaf produktif untuk umat membantu masyarakat terlepas dari rentenir sehingga usahanya menjadi berkah.

Ia menjelaskan, uang dua ribu rupiah saat ini tidak memberatkan bagi umat untuk membantu saudara agar terlepas dari sistem riba.

“Uang dua ribu ini jika dikumpulkan secara bersama akan menjadi solusi, dan nanti bisa dikelola secara sistematis dan transparan akan bisa diberikan bantuan kepada dunsanak maupun masyarakat agar terlepas dari rentenir. Program gerakan sedakah dua ribu rupiah ini sudah berjalan di beberapa kelurahan, semoga berjalan di kelurahan lainnnya di Kota Padang,” sebutnya.

Sejalan dengan itu, gerakan dua ribu rupiah untuk umat, Di DPRD Padang pun akan segera merancang perda inisiatif masjid Paripurna

“Insya Allah akan membuat rancangan perda inisiatif yakni perda masjid paripurna. Masjid akan dijadikan sentral semua persoalan umat termasuk memerangi riba dan sistem rentenir. Di Masjid akan lahir sentra ekonomi syariah, melalui zakat, sedakah dan infaq yang mendorong masyarakat untuk tidak kenal lagi yang namanya rentenir, “beber Pria yang bergelar Datua Rajo Jambi itu.

Hal lain juga ditekankan Syafrial Kani, bukan saja masalah maraknya rentenir saja yang merajalela. Tingkat perceraian yang sangat tinggi di semua kecamatan yang menyebabka turunan negatifnya seperti kerapuhan rumah tangga berdampak kepada persoalan, kenakalan remaja, narkoba dan prilaku LGBT.

“Ini akan menjadi bom waktu. Harus segera dicarikan solusi dan penyelesaiannya yang menjadi tanggung jawab bersama. Rancangan perda inisiatif masjid paripurna akan difungsikan untuk umat kembali ke masjid menyelesaikan persoalan-persoalan yang sangat urgensi ini,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, juga Ketua DPRD Padang memberikan bantuan kepada Surau Patai untuk pembangunan masjid sebesar Rp. 50 juta dan akan memberikan kepada majelis taklim serta kelompok usaha tani.(kld)

Exit mobile version