PADANG – Aksi Tim Reaksi Cepat (TRC) PT Semen Padang bersama tim Basarnas dalam mengevakuasi 7 orang korban yang tidak berani berenang saat debit air sungai meningkat di bendungan Tarantang, Lubuk Kilangan, Kota Padang, pada Rabu (29/9/2021) sore, diapresiasi banyak pihak.
Sekretaris Kecamatan Lubuk Kilangan Arliswandi bersama Kasi Tata Pemerintahan Yandri yang turut menyaksikan evakuasi tersebut, mengucapkan terimakasih kepada TRC Semen Padang dan Basarnas yang telah menyelamatkan 7 orang korban yang rata-rata berusia 10-15 tahun.
“Alhamdulillah, saya mewakili pihak kecamatan berterimakasih kepada TRC Semen Padang dan Basarnas yang telah menyelamatkan semua korban. Saya salut, sekaligus bangga dengan kerja keras TRC Semen Padang dan Basarnas dalam menyelamatkan para korban,” katanya, Jumat (30/9/2021) pagi.
Hal yang sama juga disampaikan Lurah Tarantang Seprizal. Mewakili keluarga masing-masing korban, ia pun juga mengucapkan terimakasih kepada TRC Semen Padang dan Basarnas. “Terimakasih TRC Semen Padang dan Basarnas, semoga kejadian ini tidak lagi terulang dan bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat Tarantang untuk tidak mandi-mandi di sungai saat hujan,” katanya.
Ia menjelaskan, para korban ini terperangkap di pulau tersebut, karena sorenya mereka mandi-mandi di bendungan Tarantang. Saat itu hari hujan lebat. Saat mereka tengah asik mandi, tiba-tiba air bah datang dari hulu sungai, sehingga mereka menyelamatkan diri ke pulau kecil tersebut.
“Mengetahui kejadian itu, beberapa warga langsung menghubungi pihak TRC Semen Padang dan Basarnas. Evakuasi para korbana memakan waktu yang cukup lama. Sebab, hujan yang tidak kunjung reda membuat debit air sungai tidak kunjung surut. Para korban baru bisa dievakuasi pukul 10.00 malam,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang relawan TRC Semen Padang Febrian Ramadhan yang terlibat langsung dalam mengevakuasi para korban mengatakan, evakuasi para korban berlangsung selama 1 jam. Upaya evakuasi dilakukan melalui water rescue, yaitu dengan membentangkan tali di atas sungai. “Setelah tali dibentangkan, saya bersama Basarnas langsung segera mengevakuasi korban,” katanya.
Menurut pengakuan salah seorang korban, sebut Febrian, awalnya mereka mandi-mandi di bendungan tersebut sebanyak 8 orang dan semuanya ketika air bah datang, langsung menyelamatkan diri ke pulau kecil di dekat bendungan tersebut. Begitu mereka selamat, 1 dari 8 orang itu pergi menelusuri ujung timur pulau tersebut.
Dengan beraninya, dia pun melompat ke sungai lalu berenang menyusuri hilir sungai dengan selamat. Sedangkan 7 orang yang terjebak, tidak berani berbuat apapun selain minta tolong. “Jadi, 1 dari 8 korban inilah yang memberitahu warga kalau ada yang terjebak di pulau,” ujarnya.
Kepala Unit Humas & Keskeretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, relawan TRC Semen Padang dikirim untuk mengevakuasi korban, karena para relawan tersebut telah dibekali perusahaan berbagai pengetahuan tentang penyelamatan, seperti water rescue dan vertical rescue.
Kemudian bagi perusahaan, aksi TRC Semen Padang itu juga merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat lingkungan. Sebab, mereka yang jadi korban itu merupakan masyarakat Tarantang yang sejatinya, adalah bagian dari masyarakat lingkungan perusahaan.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras relawan TRC Semen Padang yang berkalaborasi dengan Basarnas, para korban bisa dievakuasi dengan selamat,” kata Nur Anita.
Anita juga menyampaikan bahwa TRC Semen Padang dibentuk perusahaan, karena Padang dan Sumbar pada umumnya merupakan daerah rawan bencana. Dan tentunya, melalui TRC Semen Padang, perusahaan ingin berperan aktif disetiap kebencanaan. (*)