Padang, jembataninfo – Fakultas Ekonomi Universitas Andalas atau FE Unand resmi berganti nama menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Pergantian nama fakultas baru yang dilaunching Rektor Unand Prof Yuliandri tersebut berlangsung Kamis (14/7) di convention hall kampus tersebut.
Dekan FEB Unand Efa Yonnedi dalam sambutannya pada peluncuran nama menyebutkan, ini bukan hal baru di fakultas ekonomi di sejumlah kampus di Indonesia. Di Unand, perubahan nama dari FE menjadi FEB ini juga sudah lama dibicarakan dan ada diskusi yang terjadi,” katanya
Efa menyebut, ada enam alasan kenapa FE menjadi FEB ini, pertama dengan nama baru ini merupakan penamaan dengan standar internasional. Kemudian, sesuai pula dengan hasil audit AUN QA pada 2022 bahwa FEB lebih tepat secara akademik, serta adaptasi dengan lingkungan perguruan tinggi di sistem pendidikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“FEB ini secara akademis lebih tepat. Selain itu jelas kita perlu transformasi sesuai perkembangan zaman. Setelah regulasi, kami menilai merasa perlu untuk perubahan nama ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Efa juga mengatakan seiring perubahan nama fakultas ini, juga akan ada penambahan tiga prodi baru di FEB, yakni Program Doktor Akuntansi Prodi Enterpreneur dan Prodi Bisnis.
Hal ini dirasa perlu sesuai misi Unand untuk meningkatkan kemampuan lulusan agar bisa menciptakan bisnis baru serta pengelolaan yang lebih optimal.
“Selain itu, pihak FEB juga telah membuat blue print Gedung Manjulang,” pungkas Eva.
Sementara itu, Rektor Unand, Prof. Yuliandri menyambut baik dan mengucapkan selamat atas perubahan nama FE menjadi FEB ini.
“Perubahan nama ini ditetapkan pada 25 April kemarin dengan keputusan rektor,” kata Yuliandri.
Perubahan ini kata rektor juga merupakan target Unand menyongsong langkah menghadapi tantangan.
“Bagian dari komitmen Unand,” ujarnya.
Rektor mengatakan, di zaman sekarang tuntutan kebutuhan sudah berbeda dibanding beberapa tahun sebelum ini. Hal ini juga harus dilihat oleh pihak fakultas bagaimana mengembangkannya di sisi ketersediaan prodi.
“Perlu juga dilakukan modifikasi prodi, karena selama ini ada pula prodi yang kurang peminat. Tahun ini, walau daya tampung terpenuhi, namun untuk beberapa prodi masih kurang peminatnya. Ini momentum bagaimana prodi di FEB bisa berkembang. Tak hanya perubahan nama tapi juga bagaimana mengisinya,” kata Yuliandri.
Selain perubahan nama FE menjadi FEB Unand, pada seremonial itu juga diluncurkan mars FEB Unand dan penyerahan FIBAA Quality Seal For Accredited Programmers. (*)