Padang, jembatan informasi- Ketua Umum Ikatan Alumni (IA) – Institut Teknologi Bandung (ITB) Gembong Primadjaja melantik Pengurus Daerah IA-ITB Sumatera Barat (Sumbar) Periode 2024 – 2028, Selasa (17/12) di Hotel Pangeran Beach.
Ikut hadir pada kesempatan tersebut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Kepala Dinas BMCKTR Sumbar Era Sukma Munaf, Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Endrizal, serta jajaran alumni.
Pada kesempatan itu, Gembong mendorong agar pengurus IA – ITB Sumbar mampu menuju ke organisasi yang lebih berperan, rumah bagi alumni untuk berkumpul, serta memberikan darma bakti kepada masyarakat.
“Membangun harapan baru, menjadi organisasi yang lebih besar dan berdampak kepada masyarakat,” katanya.
Gembong juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan tidak mudah. Untuk itu, peran pengurus sangat dibutuhkan dalam kemajuan daerah.
“Apalagi IA ITB Sumbar terbesar keempat setelah Jawa Timur, DKI Jakarta dan Sumatera Utara,” katanya.
Sementara itu, Ketua IA ITB Sumbar terpilih, Andri Satria menyebutkan bahwa jumlah alumni institut ini di Sumbar mencapai 300 orang.
“Tidak hanya di Padang, juga ada tersebar di Sawahlunto, Sijunjung dan lain-lain. Alumni memang terpusat di kota Padang,” katanya.
Dengan kepengurusan yang baru ini, Andri berharap organisasi ini bisa sebagai wadah silaturahmi dan membuat intensitas hubungan lebih meningkat.
“Walau sekarang bisa komunikasi lewat online, komunikasi offline sebenarnya bisa membuat hubungan lebih meningkat. Wadah silaturahmi ini memang harus ditingkatkan,” kata Andri.
Selain itu, pada dasarnya, katanya, sumbang saran dan pikiran juga sangat dibutuhkan dari IA ITB Sumbar agar daerah kita lebih maju.
“Pemda, bisa memfasilitasi untuk berkolaborasi,” ucapnya.
Diketahui juga, Ketua terpilih IA ITB Sumbar ini sebelumnya sudah dikukuhkan di Jakarta pada 14 Desember kemarin dalam rapat kerja nasional IA ITB.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang hadir pada kesempatan itu mengucapkan selamat mebgemban amanah kepada pengurus baru. Alumni ITB memiliki potensi, maka dengan eksisnya kepengurusan alumni ITB, kehadirannya bisa bersinergi dengan pemerintah provinsi setempat.
“Alumni ITB sudah berkiprah di Sumbar dalam pembangunan. Diharapkan IA ITB kembali mewujudkan ini. Kita juga berharap peran serta alumni dalam upaya meningkatkan SDM,” ungkapnya.
Mahyeldi juga meminta Alumni ITB turut membantu Pemprov Sumbar dan mensinergikan inovasi-inovasi guna mensukseskan program ketahanan pangan dan makan siang bergizi yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto.
Selama ini Sumbar sangat concern dalam bidang pertanian. Bahkan anggaran APBD Sumbar 10 persennya periode 2025-2030 untuk bidang pertanian.
Bergeraknya sektor pertanian kata Mahyeldi terbukti mampu menggerakkan ekonomi nagari atau pedesaan. Memperkecil ketimpangan ekonomi pusat kota dan pinggiran kota. Diharapkan pula dengan program makan siang gratis dan bergizi ini bisa membuat ekonomi desa semakin berputar kencang.
“Ekonomi Sumbar tahun lalu tumbuh 4,6 persen. Memang dibawah rata-rata nasional. Tapi ketimpangan ekonomi kita bagus, tiga besar nasional. Hal ini ditunjang oleh sektor pertanian, sektor pariwisata dengan banyaknya desa wisata,” pungkasnya. (kld)